Lu Ming Tumbal Seorang Raja : Dunia Dalam Mitos Minahasa

Setelah kini Luming berusia remaja, penampilanya menarik minat para pemuda setingkatnya. Tapi kedewasaan dan penampilanya, juga ikkut mengundang keinginan seorang raja muda (raja muda lain) yang diam-diam ikut manaksirnya, walau ada perbedaan-perbedaan yang menyolok diantara mereka yang akan mungkin sepadan. Berdua dapat diandaikan dengan jarak antara matahari dan bulan karena oleh perbedaan usia. Tapi dari awal, keinginan raja muda terhadap putri inilah yang kemudian menjadi api pertentangan putri dengan ayahandanya, dan menjadi ketidak beruntungan banyak pihak yang ikut terlibat.
Namun hal perbedaan usia itu bukanlah soal yang dapat dipermasalanya jika ia sebagai seorang anak yang mewujudkan kepatuhanya kepada orang tua yang dicintai. Tentu jika selama hal itu tak mempunyai pertentangan apa-apa di dalam nuraninya.

Berada di luar dugaan putri bahwa ia dengan serius telah dilamar oleh raja muda itu secara langsung kepada ayahnya. Kebetulan ketika itu, putri sempat mengetahui dari rung yang tersembunyi dan lamaran di terima ayahnya. Walau sebenarnya di ketahui bahwa perjodohan dirinya hanyalah tameng bagi ayahnya untuk maksud-maksud tak terpuji dan bukanlah semata-mata demi untuk kebahagiaan.

Lamaran itu sepenuhnya telah diterima resmi karena syarat-syarat yang di ajukan ayah sang putri semua ternyata di setujui, termasuk yang telah mesngikat ke dua raja muda itu pada suatu kesepakatan dan mufakat untuk melakukan kerja sama pemberontakan terhadap kaisar Putri hidup di masa ketika Tiongwan sedang menuju altar keruntuhan. Persoalan bukan saja hanya oleh gangguan yang datang dari bangsa-bangsa; Ki tan, Syiung Nu, Mongol dan beberapa lagi yang menempati padang-padang tandus di luar perbatasan, melainkan yang utama adalah justru gangguan penghianatan dari sejumlah petinggi, terutama banyak penguasa-penguasa perbatasan yang ingin memerdekakan diri dari belenggu kekuasaan kaisar.

Faktor umumyang membuat sifat tamak sejumla petinggi negara, atau pun para raja muda-muda yang berada di wilayah-wilayah perbatasan, atau misal ia telah menjalankan pemerintah yang keras, karena banyak dari mereka yang telah dicontohi oleh kelakuan kaisarnya sendiri yang mempunyai sifat-sifat lebih buruk dari itu. Ataupun karena disebabkan oleh kaisar yang lemah dalam tindakanya dan tidak tegas kepemerintahanya terhadap para raja di perbatasan-perbatasan wilayah kekuasaanya.

Dari masa-kemasa ada saja sejumlah raja muda. Yang diam atau secara terang-terangan, mencari jalan merdeka. Bila pemimpinnya adalah seorang kaisar yang lemah, pasti akan ada diantara raja muda yang menunjukkan tindakan-tindakan seolah-olah kekuasaan pemerintahannya telah berdiri sendiri dan geraknya tidak terbatas lagi. Terkadang dengan tidak resmi telah menurunkan tahta kedudukannya kepada putranya yang tidak di dahului persetujuan kaisar.

Dalam kejadian itu, biasanya seorang kaisar yang tak dengan mudah begitu saja menilai gejala buruk itu dengan baik, kaisar dan para pejabat negara lainya, terkadang telah lebih dahulu di kelabui dengan mendatangkan ataupun “Apa maksud“ dikirimi berbagai hadiah mewah yang sendirinya dapat melemahkan pengamatan kaisar. Politik kotor semacam ini sering dilakukan dimasa  atau terjadi  di abad-abad yang silam. Namun saja persoalannya hanya tergantung dari bagaimana sifat kepemimpinan  kaisar pada saat itu. Dengan kata lain hal itu hanya terjadi pada masa-masa tertentu di saat-saat Tiongwan melahirkan kaisar-kaisar yang berkelakuan  buruk pula ataupun lemah.

Permainan curang inipun  tergantung hanya dari sikap keinginan diri para bawahan kaisar yang dengan licik dapat memanfaatkan celah luang, jalan resiko apapun akan bisa ditempuhnya untuk dapat meraih keinginan.Rakyat jelata banyak yang terseret dan jadi tumbal kecurangan ini. Akan banyak nyawa manusia yang diremehkan dan harta benda yang jadi korban dan dikorbankan ketika masa-masa kebobrokan ini berlangsung, bukan saja hanya orang lain tapi keluarga, dan bahkan juga diri sendiri yang sebaliknya kalau tidak mengalami kejayaan, akan jadi korban  sia-sia dari usahanya yang naif.

Kuasa tak terbatas kaisar yang dijuluki perantara  dewa, keangungan  nama kerajaan langit, negeri para dewa, seolah-olah sirna dan tiada dipandang lagi oleh bawahan-bawahan yang suka menghalalkan segala cara, yang telah berlaku pada masa-masa tertentu itu.

Pemerintahan yang tidak teratur di dan sejarah lampau yang buruk,masa terakhir ini bakal terjadi lagi. Malah sumber yang timbul berasal dari ambisi ayah Luming. Hal itu berangkat dari tujuan baginda ingin mencapai cita-cita dengan cara pintas yang sangat menyimpang pada jalan
penghianatan terhadap kaisar. Sekarang ia hampir didominasi dengan hal-hal yang tak pernah bijak lagi mempertimbangkan persoalan rakyat dan keluarganya. Melihat sikap dari perubahan ini, tak lagi nampak budi nuraninya yang ada dalam keluhuran dirinya. Dari tahtanya, titahnya sendiri kini selalu saja melenceng dari ketentuan-ketentuan  dan keputusan yang bukanlah datang dari  pribadi yang sesungguhnya. Saat-saat kini ini baginda sngat tak bahagia dan kasar lakunya. Perubahan sudah terjadi. Perintah-perintahnya cenderung tak terkandung makna kebaikan, malah nyaris menjadi resiko bagi orang lain. Kepribadian yang kini jadi kejam, identik dengan ambisius lainya yang diam-diam seolah ikut berlomba mencari jalan memperebutkan kekuasaan tertinggi  kekaisaran. Karena  demi untuk kedudukan itu. Ia bertekad  mengorbankan segala sesuatunya dengan cara apa saja.

Luming adalah anak yang akan menjadi bakal tumbal ambisi  ayahnya sendiri, namun akan terjadi pertentangan. Hal itu yang akan melahirkan persoalan utama mengapa Luming akan dibunuh  atau dibuang oleh Raja (ayahnya).

Perkawinan putri hanyalah simbol kedok ayahnya untuk pengikat kesepakatan kerja sama kedua belah pihak. Dengan demikian, strategi ayah sang putri dapat diperbuat oleh kekuatan dari luar yakni raja muda calon menantunya, yang sama-sama ingin mencapai kemerdekaan hanya dengan cara jika dapat mereformasi, merombak atau melenyapkan pemerintahan kaisar yang menjadi komitmen bersama dan akan menciptakan konflik beresiko pada diri sendiri.  Atau juga dapat sebaiknya, sukses dan menjadi Kaisar.
Pengalaman ini akan jadi serupa dengan sejarah masa buruk tumbangnya kejayaan beberapa diantara dinasti kekaisaran silam. Ketika itu sejumlah Kemaharajaan dan Kedinastiannya dilenyapkan dan terganti oleh orang lain. Dalam rencana dan tindakan para pemberontak yang ambisi kekuasaan itu, sebelumnya amat tersembunyi dan akan dilakukan dengan cara yang sangat hati-hati.

Kecuali jika terbocor oleh suatu penghianatan  lainnya atau kecerobohan. Para pemberontak itu akan melakukan rencananya dengan cara yang tidak gampang, penuh dengan tantangan. Mereka adalah arsitek yang harus banyak mempertimbangkan kekuatan  Kaisar  yang akan jadi sasarannya, yang tidak semudah membalikan telapak tangan.

Tak kurang ada juga Kaisar baru dengan sengaja melenyapkan segala sesuatunya mengenai kemasyuran sejarah kejayaan kekaisaran lalu, karena rupanya banyak diantara penguasa utama ini yang ingin memonopoli keagungan nama seorang  kaisar bagi diri sendiri hanya dengan cara keji
seperti itu, ialah dengan melenyapkan catatan sejarah  kaisar-kaisar  sebelumnya, agar kejayaan  dan apapun  bentuk kemasyuran para pendahulunya, tidak akan mempengaruhi langkah kekuasaan dan kekuatannya di hadapan masyarakatnya.

Namun tak semua kaisar yang baru bertahta melakukan hal pelanggaran pelenyapan catatan ilmu atau buku-buku sejarah seperti ini. Dan tak semua Kaisar yang duduk ditahtanya hasil dari pemberontakan. Tak selalu Kaisar yang berbedah ditahta Tiongwan, yang terus berlangsung selama berabad-abad secara silih berganti ini, mempunyai reputasi budi yang buruk ataupun lemah, melainkan banyak juga kaisar-kaisar yang berasal dari berbagai dinasti mempunyai kelakuan yang sangat terpuji hingga bahkan ia selalu menjadi impian dan akan dipuja sebagai dewa. Raja yakin telah mengandalkan anaknya yang cantik jelita dan cerdas itu telah menjadi manfaat yang mendukung skenario pemberontakannya. Kendati perjodohan putrinya dengan raja muda lainnya itu telah mengawali langkah baru berbahaya yang akan ditempuh.

Luming telah dijadikan tumbal ambisi yang naif. Namun ia tak pasrah saja  hanya karena raja  ambisius itu adalah ayahnya. Malah ia akan berusaha dengan segala upaya. Apa saja yang bisa di korbankan dari dirinya, tak pernah membuat tekadnya surut dari keinginannya menggagalkan rencana ayahnya. Karena dirinya memang tetap akan menjadi korban.

Ia percaya religius, bahwa seorang kaisar adalah orang yang menjadi utusan langit. Terutama ia orang satu-satunya dari keluarganya yang bertekad menyelamatkan ayah yang dicintainya  dari murka para dewa nanti. Dari itu ia ingin menghindarkan ayah dan keluarganya dari hukuman langit. Kaisar bagi ssemua orang dipercaya sebagai perantara langit dan bumi, antara manusia dan dewa-dewa. Sang putri telah menjadi hero yang telah menyelamatkan kaisar, negara dan keluarganya dari angkara dan hukuman. Ia pun telah diselamatkan oleh keagungan hatinya dan kedahsyatannya kekuatan alam ketika negerinya dirundung kegelapan. Di kegelapan itu, matanya nanar dan mempesona akan selalu bersinar di tembok-tembok negerinya yang telah suram dan menyakitkan. Ia adalah putri yang bernama Luming, akan menjadi sebuah kenangan di dalam setiap hati orang-orang yang mencintainya. Saat ia berada di suatu rimba yang sunyi, namanya kemudian disebut Lumimuut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Rakyat Sangihe: Madunde Dan Pahawo

Pelurusan Sejarah Manado

Tari Mahamba Bantik