Dibalik Misteri Petualangan Lumimuut : Dunia Dalam Mitos Minahasa

Dalam perjalannya, Lumimuut tidak diperbolehkan menoleh kebelakang, untuk tidak mengundang roh-roh jahat yang dapat membawa bahaya bagi dirinya; kecuali apabila ia sedang menghentikan perjalanannya. Disaat ia berada dalam keadaan istirahat itu, Lumimuut diharuskan selalu meletakan batang pohon Tawa’ang tersebut diatas tanah untuk tak kehilangan kemana arah nanti melanjutkan perjalanan.
Perjalanan Lumimuut, umumnya telah dibimbing sebelumnya oleh petunjuk dan nasehat Karema. Dari gambaran pribadi yang religius Lumimuut, Karema berharap ia akan tetap memahami kewajiban itu pada sepanjang petualangan.

Lukikuut banyak belajar dari Karema mengenai hidup. Ia mendapat pengalaman dan berbagai pengetahuan baru yang tak umumnya pernah dialaminya, termasuk hal penting mengenal kehidupan rimba raya dan keganasan hutan. Selain itu bagaimana pula ia telah diajarkan ilmu bela diri dari  bagian ilmu pedang Karema, yang hasil tujuanya akan sangat berguna mengusir ganguan binatang buas, dan untuk mengatasi berbagai hal di saat ia sendirian mengalami kesulitan di tengah hutan belantara. Marah bahaya inilah yang telah membuat Karema kuatir melepaskan kepergian Lumimuut ke dalam petualangan yang sangat membahayakannya, tapi ia harus mengatakan dan menyuruhnya demikian walau secara terpaksa. Selain Karema Lumimuut adalah seorang anak pemberani dan sangat berhati-hati, iapun merupakan anak yang patuh dan pasti akan selalu konsekuen terhadap perintah dan petunjuk-petunjuk Karema.

Setelah perpisahan, tak ada lagi pertambahan istilah dalam rekayasa bahasa yang mereka ciptakan. Pulhan bulan mereka ucapkan bersama, adalah waktu yang cukup untuk tidak mudah melupakan begitu saja kata yang telah disampaikan dengan resmi. Maksud perubahan perkataan mereka itu adalah salah satu cara menyatakan bahwa karema ingin membangun dunia baru tanpa ada kisah masa silam. Seiring bersamaan dengan sebuah warna baru dalam langkah perjalanan yang telah dirintisnya.

Baju dari tenunan sutra yang telah rusak terkoyak yang ia gantikan dengan serat kulit kayu dan dedaunan, waktu itu telah menjadi sumber ilham yang akan mengungkit satu arti yang sangat penting dikemudian hari tapi jika kelak Lumimuut melahirkan seorang anak laki-laki. 

Oleh perbuatannya yang sama sekali tidak disengaja (dengan mengganti pakaian sutranya) itu, ternyata telah menentukan arti yang sangat dalam pada perkembangan kelanjutan generasinya. Dengan itu, sebenarnya yang telah menimbulkan pemikiran baru dan menjadi sumber ia telah kehilangan identitas. Terpikir olehnya, ada baiknya untuk seterusnya tidak membeberkan masa lampaunya, ketika memang ternyata kehidupanya yang sesungguhnya akhirnya sama sekali tidak diketahui oleh Lumimuut; ia bahkan akan dianggap manusia gaib yang diutus untuk melindungi Lumimuut. 

Baginya ada alternatif lain untuk mengetengahkan kisah hidupnya, yaitu jikalau nanti yang lahir seorang anak perempuan. Yang menjadi alasan mengapa niatnya akan terus menutupi latar belakang kehidupanya yang jadi misteri itu, adalah karena bukan seorang bayi perempuan yang lahir, tetapi karena dari kandungan Lumimuut lahir anak “laki-laki“. Dalam hal ini bukanlah kesalahan Lumimuut kalau Karema akan terus dianggap “jelmaan” atau semacamnya. Dan ia tidak merasa aneh  mengetahui Lumimuut tidak menganggapnya sebagai sosok manusia biasa; selain oleh penampilannya, kemunculannya juga dianggap secara tiba-tiba seperti kegaiban bayangan mata dewa, yaitu waktu ketika Lumimuut siuman dari pingsan yang panjang dan menyaksikan sosok yang ada di depannya: Bahwa dari kejadian inilah yanng telah mengilhami langkah baru untuk Karema mulai menata kehidupan mereka. Tanpa disengaja? Hanya Karema saja yang mengetahui. 
Karena Lumimuut tak pernah sadarkan diri dalam beberapa saat yang sepanjang, kehadiran Karema wakti itu tak pernah diketahui oleh Lumimuut, dan baru siuman ketika mereka telah terdampar ditepian pantai –pantai Amurang-. Di tepian itupun Lumimuut telah sadarkan diri sesaat setelah Karema memasuki hutan dan kembali dengan pakaian kulit dan dedaunan yang telah membuat ia tampil beda dari keadaan sebelumnya. Yang memang kehadiran Karema di “ Rakit” Lumimuut yang yang tak pernah siuman hingga terdampar, telah menjadi dasar kuat mengapa ia tak pernah diketahui Lumimuut. Berkat penampilannya ini, kelak akan semua berlangsung dan terselubung kepada, bahkan sampai di masa kemudian anak cucu Lumimuut. 

Ia akan terus merahasiakan dirinya, untuk itu Lumimuut diajak harus bersumpah didepannya, oleh sumpah itu mungki segala sesuatu dari hasrat dan pikirannya akan terus berjalan dengan baik dan berlanjut. Sebenarnya dia merasa terus menyaksikan seolah ada kekuatan tak terlihat mengantarkannya kesuatu maksud lewat berbagai kejadian, yang bukan berasal dari kesengajaannya. Semua hal yang terjadi, sangat seimbang dengan apa yang dikehendakinya. Bagi Karema, rahasia dirinya mempunyai maksud dan tujuan tertentu yang sekarang tersimpan di dalam pikirannya untuk hari-hari yang akan datang; adalah lebih baik daripada tak berbuat apa-apa yang segala sesuatu menyangkut hasrat kelangsungannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Rakyat Sangihe: Madunde Dan Pahawo

Pelurusan Sejarah Manado

Tari Mahamba Bantik