DEMI KEBUDAYAAN

Kata Sambutan Oleh Benny Jozua Mamoto,

Budaya suatu masyarakat – di dalam seni menjadi salah satu lokomotif utama pembentukannya – merupakan penentu kualitas bahkan kadar kebahagian manusia- manusia dalam masyarakat itu . Budayanyalah yang akan menentukan kualitas politik suatu Negara serta daerahnya , sehatnya system demokrasi, tegaknya penegakan hak asasi manusia , kerukunan antargolongan masyarakat , berkembangnya sistem hukum yang lebih benar , adil , tertib dan berkepastian . Demikian halnya dalam bidang ekonomi , sejarah sejumlah bangsa maju telah membuktikan betapa nilai – nilai budayanya telah berperan sangat determinan dalam membangun sumber daya manusianya yang lebih produktif dan inovatif mekipun di tengah keterbatasan sumber daya alamnya . Sedemkian besar dan pentingnya peran kebudayaan , namun sayang sekali sedemikian pula ia sangat sering tak memperoleh perhatian yang memadai . Seni budaya terlalu sering hanya diperlakukan sebagai “ factor tambahan “; factor yang nanti diberi perhatian belakangan , setelah semua perhatian , dana dan tenaga tercurah pada aktivitas ekonomi maupun politik yang serba mahal dan menyita segenap perhatian . Sehingga seni budaya yang tumbuh umumnya hanya sebatas budaya pop ( pop culture) yang kita sangat tak bisa diharap berlebih untuk menjalankan peran mulia dan strategisnya sebagai penubuh kualitas masyarakat , sebab seni budaya pop tersebut sepenuhnya diarahkan oleh dan untuk kepentingan pasar . Sementara kegiatan seni budaya yang lebih serius terus terlalaikan , atau terlalu kurang dikembangkan dan difungsikan secara cukup berarti . Bertolak dari kenyataan yang memprihatinkan itulah kami bersama teman –teman selama beberapa tahun terakhir ini bersatu hati melakukan sedapat yang kami bisa , demi membangun kebudayaan . Kebudayaan dalam makna dan fungsinya yang hakiki . Suatu gerakan kebudayaan – yang antaranya ditandai serangkaian program penelitian , seminar dan simposium , konservasi dan dokumentasi , pelatihan / workshop , apresiasi seni dan festival /lomba yang meliputi setiap cabang seni tradisional Sulawesi Utara – kami tujukan tak lain untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya warisan leluhur yang di atas mana dapat dibangun secara lebih kokoh kebudayaan generasi hari ini dan generasi –generasi mendatang . Buku Sejarah & Kebudayaan Minahasa karya Jessy Wenas , yang tersaji di hadapan Pembaca yang kami muliakan , ini adalah wujud dari upaya kita bersama mendokumentasikan serta melestarikan kebudayaan warisan leluhur kita . Bila di masa lampau orang Minahasa telah terbukti unggul di hampir setiap bidang kehidupan di bandingkan dengan umumnya etnis lain di seluruh Nusantara , nilai –nilai budaya apa saja yang melatarbelakanginya ? Sejumlah nilai budaya tradisional Minahasa sangatlah relevan dan penting untuk dihayati serta dilestarikan generasi kini dan nanti . Sebut sebagai misal , nilai – nilai budaya tumani o rumapar (keluar dari kampung halaman untuk membuka lahan penghidupan baru dan mencapai keberhasilan puncak ) yang di masa sekarang ini kurang lebih selaras dengan semangat outward looking yang merupakan syarat mentalitas untuk bisa unggul di area globalisasi . Pendek kata , tak putus –putusnya kami mengajak kita semua , siapapun kita dan dari latar belakang apapun kita, mari bersama –sama membangun kebudayaan daerah kita tercinta untuk membangun bangsa serta kemanusiaan universal .

I yayat u santi !!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Rakyat Sangihe: Madunde Dan Pahawo

Pelurusan Sejarah Manado

Tari Mahamba Bantik