Postingan

PEKAN RAYA KAWANUA, SUKSES !!

Pekan Raya Kawanua yang diselenggarakan kali ini terbilang sukses. Panitia yang di ketuai oleh Benny J. Mamoto mengundang sebagian besar masyarakat Kawanua yang berada di Jakarta dan sekitarnya untuk dapat hadir dan berpartisipasi. Tanggal 27 bertempat di Kampus ASMI Jl. Pacuan Kuda dan Tanggal 28 (Sportmall Kelapa Gading jarta Utara), berikut adalah para peserta dan perincian hasil dari lomba yang dicapai : DAFTAR PESERTA KOLINTANG : A. KATEGORI PEMULA KOLINTANG NOMOR NAMA GRUP 1 MATUARI TUMPAAN Jr 2 TUMARENDEM STELLA MARIS TOMOHON 3 SMP Kr. WOLOAN TOMOHON 4 TUNAS RAMINDOS IKR JAKARTA TIMUR B. KATEGORI WANITA KOLINTANG NOMOR NAMA GRUP 1 "BINA IMAN REMAJA" St. YAKOBUS 2 MAWAR MERAH JAKARTA PUSAT Selanjutnya...

INFORMASI ACARA PRK (Updated)

Sehubungan dengan rencana pelaksanaan lomba tingkat nasional Maengket dan Kolintang di Jakarta yang semula direncanakan tanggal 29-31 Januari 2009, dengan ini Panitia menyampaikan perkembangan situasi cuaca yang memaksa Panitia untuk menunda pelaksanaannya. Adapun alasan dan pertimbangan yang mendasari penundaan tersebut adalah : 1. Prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Pusat Prediksi Iklim Badan Nasional Kelautan dan Atmosfer Amerika Serikat (NOAA) yang dimuat dalam berita Suara Pembaruan Jumat tanggal 16 Januari 2009 yang pada intinya Selanjutnya...

Tanggapan atas pernyataan Gubernur Sarundajang sebelumnya KAIN BENTENAN: SIAPA JIPLAK SIAPA ?

(Oleh:Joutje Ariel Koapaha: Pemerhati Sejarah/Budaya Minahasa; Dosen UNIMA) Membaca dan mencermati pernyataan Gubernur Sulawesi Utara, bapak Drs. S.H. Sarundajang di halaman depan harian surat kabar Komentar yang terbit Rabu (26/09/2007) dengan judul “Gubernur: Jangan Jiplak Tenunan Kain Bentenan” mengundang penulis untuk menanggapinya karena banyak hal-hal yang belum jelas dan membingungkan. Apalagi pernyataan Gubernur Sarundajang tersebut ditujuhkan kepada para pedagang kain atau siapa saja, yang bila melalukan tiruan atau jiplakan atas karya budaya kain tenun Bentenan, dapat dituntut secara hukum oleh Yayasan Karema. Bagi penulis pernyataan Gubernur dan klaim Yayasan Karema itu masih sangat kabur dan tidak mendasar. Sebab yang namanya kain tenun Bentenan asli, disitu melekat hampir semua etnik Minahasa yang ada sekarang dimana aspek historisnya belum ada kesepahaman dan kesepakatan diantara yang berkompeten. Bahkan hal ini sempat berkembang hangat dalam tanya-jawab peserta se

Tuhan masih memberi waktu

Gambar
karya Benny J. Mamoto Di tengah malam aku duduk seorang diri Di beranda rumahku di Tompaso sambil merenung. hawa dingin menusuk tulang-tulangku yang semakin menua. Hujan gerimis jatuh di atap seng menimbulkan bunyi gemericik riuh rendah. Suara kodok dan jangkrik bersaut-sautan, berpadu dalam keharmonisan malam. Pikiranku menerawang jauh. kesibukan kerja sehari-hari membuat aku tidak punya waktu... *Sambutan Ketua Umum Panitia Festival Seni Budaya /Ketua sekaligus pendiri Institut Seni Budaya Sulawesi Utara, yang direfleksikan melalui pembacaan puisi yang ditulisnya. Dibaca pada malam penghargaan Seni Budaya Sulut, mcc 15 des' 2008. selanjutnya ...

Malam Penganugerahan Seni Budaya Sulawesi Utara

Gambar
MCC, Senin Malam 15 Desember 2008. Halaman parkir Gedung Manado Convention Center terisi penuh oleh mobil-mobil para undangan pada malam hari itu. Gerimis hujan berjatuhan namun cahaya lampu yang bersinar terang dari dalam gedung menghangatkan ratusan hadirin yang kebanyakan berlatar belakang seniman dan budayawan se-Sulawesi Utara tersebut. seniman, budayawan, pemerhati seni, peneliti seni, pelaku seni .... dari semua jenis seni dan budaya. Terlihat misalnya Titus Loho (Maestro Maengket Tombulu), Merdeka Gedoan (Budayawan) Yessy Wenas (Pencipta Lagu) Tedy Kumaat (seniman teater), Ibu Sus Sualang Pangemanan (Ketua Dewan Seni Budaya Sulut), Eric MF. Dajoh (wartawan senior/dedengkot teater) dan lain-lain.... Selanjutnya...

REKOR MURI BERMAIN BRIDGE MASSAL

Sulawesi Utara dan olahraga Bridge sudah menyatu. Sejarah telah mencatat, dari berbagai lomba maupun kejuaraan Bridge baik di regional, nasional maupun international, para olahragawan olahragawati Bridge Sulawesi Utara sangat diperhitungkan dan selalu mendominasi rangking juara. Dan untuk makin mempertegas bahwa Bridge adalah olahraga rakyat Sulawesi Utara yang murah sekaligus membangkitkan kebanggaan generasi muda pada olahraga otak ini, Institut Seni Budaya Sulawesi Utara dalam waktu dekat ini berencana menggelar acara spektakuler PENCIPTAAN REKOR MURI BERMAIN BRIDGE MASSAL. Acara ini diharapkan menjadi catatan sejarah tersendiri bagi pengembangan olahraga Bridge di Sulawesi Utara. Sehubungan dengan acara tersebut, kami mengajak sekolah/Klub/masyarakat umum pencinta olahraga Bridge untuk bersama-sama dengan kami dalam mengukir sejarah baru dunia Bridge Sulawesi Utara dalam PENCIPTAAN REKOR MURI BERMAIN BRIDGE MASSAL. Keikutsertaan Bapak/Ibu/Sdr/i dalam acara tersebut akan menjadi m

Komentar terhadap Inskripsi Guratan Batu Pinabetengan

Gambar
Beberapa bulan yang lalu ( 24 Juli 08' ) artikel pak Jessy Wenas, tertanggal 18 Juli dengan judul ”Inskripsi guratan gambar batu Pinabetengan”, dibawa kepadaku langsung oleh Pak Jessy Wenas dan pak Joutje. Pada waktu itu pak Jessy memberikan komentar : ” Ini tulisan budayawan yang pasti be rbeda dengan seorang Ilmuwan. Angan-angan budayawan bisa mengembara ke sana-sini ”. Dan memang benar, membaca tulisan ini memaksa otak Saya untuk ikut menelusuri pengembaraan angan-angan pak Jessy, sampai akhirnya Saya pusing kepala, belum sampai tujuh keliling. Dan Saya bertanya-tanya mengapa sampai kepala Saya menjadi pusing?. Bisa jadi karena apa yang Saya harapkan dari judul artikel ini tidak dapat kutemukan kejelasannya sampai pada akhir makalah ini ( kalau bisa disebut ’makalah’ atau lebih tepat ’guratan’). Memang cara pendekatan... ....... Komentar dari Dr. Paul Richard Renwarin (Antropolog) Selanjutnya