Permainan Tradisional Mopepeku

A. Sejarah
Mopepeku merupakan permainan anak yang dimainkan pada waktu senggang. Mopepeku Berasal dari kata Pepeku yang dalam daerahnya tidak mengandung makna, jadi asal saja disebut tanpa ada arti tertentu.
Permaianan ini terutama merupakan pengisi waktu anak-anak dalam berbagai kesempatan. kalau dilihat dari sifat permaianan ini merupakan rekreasi dan juga ada unsur kompetitifnya. Bila dilihat dari fungsinya dalam pergaulan sehari-hari maka pelaksanaan permainan ini tidak terikat oleh peristiwa sosial tertentu.
Mopepeku biasanya dimainkan oleh anak-anak dari semua kelompok sosial yang ada dalam masyarakat pendukungnya, dan penyelenggaraan permainan ini dapat dilaksanakan disemua tempat. Baik dirumah maupun dihalaman asalkan saja ada tempat untuk dapat menyembunyikan diri. Karena permainan ini diikuti oleh beberapa orang anak yang lainya bersembunyi, dan salah seorang diantaranya yang akan mencari kawan-kawannya. Permainan ini merupakan permainan musiman karena tidak dimainkan sepajang tahun. Biasanya hanya berlaku selama 4 bulan kemudian diganti lagi dengan jenis permainan lainnya. Adapun yang menjadi peserta dalam permainan initerbatas pada anak-anak yang berumur sekitar 6 s/d 13 tahun dan diikuti oleh laki-laki dan wanita. Permainan ini juga tidak mengenal waktu asal saja ada waktu senggang mereka seperti pada waktu jam istirahat disekolah ataupun sore hari dan malam hari dirumah, pokoknya mereka berkumpul dimana saja asal ada 5 anak sudah dapat melaksanakan permainan ini.

B. Pelaksana Permainan
Jumlah pemain tidak ditentukan berapa banyak, berapa saja anak yang terkumpul, contoh sekitar 5 s/d 20 orang mereka dapat lansung melaksanakan permainan ini. Dan para pemain biasanya campuran terdiri dari anak pria dan wanita, dapat pula wanita semuanya ataupun pria semuanya. Usia anak-anak yang bermain biasa turut serta dalam permainan ini antara 6 s/d 13 tahun.

C. Peralatan/Perlengkapan Permainan
 Dalam permainan ini tidak menggunakan alat-alat selaindari pada tempat yang mereka biasa pergunakan sebagai tempat bersembunyi, ump. Bila mereka bermain dirumah, tempat-tempat biasanya mereka gunakan untuk bersembunyi, belakang kursi, dibelakang pintu, di kolong meja, dan ditempat mana saja yang mereka dapat gunakan sebagai tempat bersembunyi.

D. Cara Bermain
Pertama-tama semua yang akan ikut bermain berkumpul, kemudian menunjuk salah seorang diantaranya yang akan bertindak sebagai wasit, menentukan siapa yang akan bertindak sebagai wasit, menetukan siapa yang akan tutup mata kemudian mencari teman-temannya yang sedang bersembunyi.
Mula-mula yang bertindak sebagai wasit akan mengangkat tangannya. Setelah itu telapak tangannyadibuka menghadap kebawah dan teman-teman lainnyadatang melekatkan telunjuk pada telapak tangannya. Sesudah itu mereka akan mengucapkan dua kalimat yang diucapkan bersama-sama dan pada bagian akhir kalimat yang bertindak sebagai wasit ini langsung menggegamkan tangannya untuk menangkap jari-jari kawannya.
Dua kalimat yang mereka ucapkan bersama-sama berbunyi : Pepeku-pepeku kon Sangede (tidak punya arti). Kuene kodomokan sia in bilagon (siapa yang tertangkap dia yang tutup mata)
Barang siapa yang terlambat menarik jarinya sudah dapat dipastikan dialah yang tertangkap. Siapa yang tertangkap jarinya akan melakukan tutup mata sementara teman-teman yang lainnya bersembunyi. Apabila teman-temnanya sudah ada yang berteriak tandanya dia sudah dapat melakukan pencarian terhadap teman-temannya. Tetapi syaratnya bila mereka bermain dirumah ruang gerak untuk bersembunyi terbatas dilingkungan rumah. Demikian pula halnya apabila dihalaman terbatas pada bagian halaman tidak boleh bersembuyi ditempat yang jauh dari lingkungan tempat mereka bermain. Pada saat dilakukan pencaharian dan ada salah seorang diantaranya yang sempat terlihat yang sedang melakukan pencaharian itu, akan berteriak ”Tur” tandanya sudah tertangkapdan mereka yang belum sempat terlihat akan berlari secepatnya ke tempat yang sudah mereka sepakati bersama, apabila mereka sudah berada disitu dan berteriak-teriak : ”Blangko” tidak dapat ditur atau ditangkap lagi. Barang siapa yang sempat ditur (ditangkap) dialah yang akan mengantikan kawannya untuk melakukan tutup mata kemudian mencari kawan-kawannya yang sedang bersembunyi.



Tetapi jika tadinya ada beberapa yang sempat ditur atau tertangkap mereka ini akan melakukan sutten  dan siapa yang kalah dialah yang akan mencari teman-temannya. Kecuali bila tidak ada sama sekaliyang tertangkap terpaksa dialah yang akan kembali melakukan pekerjaan ini. Demikianlah seterusnya permainan ini berlangsung sampai mereka bersama-sama bersepakat terhenti bermain.

E. Perkembangan 
Ditinjau dari bentuk permainan maka permainan Mopepeku mengandung unsur-unsur rekreasi dimana anak-anak bisa bersukaria, juga ada unsur kompetisinya sebab mereka harus cerdik supaya dapat memenangkan permainan. Selain itu pula ada unsur pendidikannya yaitu menanamkan sifat kejujuran dan sportifitas kepada anak-anak supaya jangan berlaku curang dan selalu harus mengakui keungulan lawan.
Sambil bermain mereka juga sudah melakukan olah raga yaitu pembinaan fisik dengan berlari-lari. Hingga kini permainan ini masih digemari oleh anak-anak karena pada waktu musimnya permainan ini anak-anak masih melakukannya.

F. Opini
Meskipun permainan ini tidak semeriah lagi seperti pada zaman yang lampau, namun masih tetap berkembang dan dimainkan oleh anak-anak. Hal ini masih perlu dipertahankan karena dalamnya tercakup beberapa hal yang sangat penting dan bermanfaat bagi pembinaan mental maupun fisik dari pada anak-anak. Selain itu juga permainan ini tidak membutuhkan biaya dan tidak merepotkan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Rakyat Sangihe: Madunde Dan Pahawo

Pelurusan Sejarah Manado

Tari Mahamba Bantik