Ikatan Sumpah : Dunia Dalam Mitos Minahasa

Barulah sembilan purnama kemudian, setelah bayi lepas dari susunya, maka malam itu Karema mengajak Lumimuut sengaja ketempat dimana mereka pernah menancapkan pohon Tawa’ang sebagai saksi bisu sumpahnya, tanpa bicara ia telah mengingatkan Lumimuut akan hal itu. Seraya dengan penuh keyakinan Karema menanti datangnya suara burung yang akan dijadikannya pertanda menyuarakan bunyi sekitar hutan disitu, maka tibalah saat harus memisahkan Lumimuut dengan anaknya dan bukanlah untuk menamai bayi tersebut. Mau atau tidak Lumimuut harus menuruti apapun perintah sesuai janji dalam perkataan sumpah yang pernah

diikrar saat perpisahan yang terjadi pada malam itu. Lumimuut masih belum juga mengetahui nama anaknya, yang mendasari perpisahan mereka adalah harapanya, bahwa dalam waktu singkat di antara mereka akan ada pertemuan kembali sesudah mendapatkan seorang pria pendamping.

Sebagai wanita yang masih sangat mudah wajar bila lumimuut merasa patut didampingi oleh seorang suami sekalipun terpisah dari anaknya, akan dicariseorang pria sebagaimana petunjuk Karema, ia masih mempunyai kesempatan panjang menjalani masa depan yang membentang luas kelak bersama anaknya. Karema hanya menunggu sejauh apa perkembangan yang akan terjadi nanti dengan Lumimuut.

Lumimuut sengaja diajak bersumpah untuk merahasiakan kehidupan Karema, dan tidak boleh sekalipun mengatakan, biarpun kepada pasangan atau seseorang yang telah menjadi pendamping hidupnya. Andai tentang hidupnya itu diceritakan sengaja atau tidak sengaja dengan sumpah itu Lumimuut akan ditimpa malapetaka.“Karema mengingatkan supaya Lumimuut menganggap dirinya pernah hidup dengan siapapun dan tanpa masa lalu. Mungkin ia perlu mengaku saja bahwa ia peluh yang keluar dari batu karang“.

Pohon Tawa’ang menjadi simbol sumpah mereka berdua. Karema menancapkan miliknya ke tanah dan Lumimuut harus terus membawa batang pohon tersebut sebelum ia ditemukan oleh atau menemukan seorang Pria. Bahwa dari pohon Tawa’ang itu pula ia akan dikenal oleh bakal suaminya, batangnya akan terus bertumbuh dalam sepanjang pengembaraannya. Sebaliknya dikatakan, Lumimuut akan mengenal suaminya dari pohon yang sama namun ukuranya akan lebih pendek dari batang pohon yang ada ditangannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Rakyat Sangihe: Madunde Dan Pahawo

Pelurusan Sejarah Manado

Tari Mahamba Bantik